Skip to main content

Bisnis dan Sistem Ekonomi

Bisnis merupakan semua aktivitas yang menyediakan barang atau jasa untuk mendapatkan profit. Profit adalah perbedaan/selisih antara pendapatan suatu bisnis dan beban-bebannya. Dalam oprasinyna, bisnis memerlukan sejumlah sumber daya di mana cara pengaturannya tergantung oleh sistem ekonomi yang dianut. Grifin dan Ebert (2002) menjelaskan sistem ekonomi adalah suatu sistem negara dalam mengalokasikan sumber dayanya di antara warga negaranya baik individu maupun organisasi. Dalam artikel ini kita akan menunjukkan bagaimana sistem ekonomi berbeda dalam kepemilikan ataupun kontrol atas sumber dayanya, yaitu faktor produksi. Kita juga akan menjelaskan beberapa macam sistem ekonomi yang ada.

1. Faktor-faktor produksi
Dalam setiap sistem ekonomi menunjukkan adanya perbedaan dalam cara bagaimana suatu negara mengelola faktor-faktor produksi yang digunakan. Faktor-faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam produksi barang dan jasa, antara lain tenaga kerja, modal, kewirausahaan, dan sumber daya alam.
a. Tenaga kerja (sumber daya manusia).
Kontribusi seseorang baik secara fisik dan mental ke dalam suatu produksi perekonomian.
b. Modal
Adalah dana yang dibutuhkan untuk menciptakan dan mengoperasikan suatu usaha bisnis.
c. Kewirausahaan
Adalah kemampuan seseorang untuk memanfaatkan peluang dan menerima resiko dalam menciptakan dan mengoperasikan bisnis.
d. Sumber daya alam/fisk
Barang berwujud yang digunakan organisasi untuk mendukung bisnisnya, meliputi sumber daya alam dan bahan baku, kantor dan fasilitas produksi, peralatan, komputer dan perlengkapan lainnya.
e. Sumber daya informasi.
Data dan informasi lain yang digunakan oleh bisnis.

2. Tipe-tipe  Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi yang berbeda menunjukkan pengelolaan faktor-faktor produksi dengan cara yang berbeda juga. Pada sistem ekonomi tertentu pengelolaan dan kepemilikan faktor produksi ada pada sekto privat (swasta), namun pada sistem ekonomi lainnya semua faktor produksi dimiliki atau dikontrol oleh pemerintah. Grifin dan Ebert (2002) menjelaskan adanya beberapa jenis sistem ekonomi yang digunakan negara-negara sebagai berikut.

a. Planned economies (perekonomian terpimpin)
Sistem ekonomi terpimpin adalah sistem ekonomi yang tergantung pada pemerintah pusat untuk mengontrol seluruh faktor produksi dan membuat seluruh keputusan alokasi produksi. Ada 2 bentuk dasar dari perekonomian terpimpin, yaitu komunisme dan sosialisme. Komunisme adalah sebuah sistem dimana pemerintah memiliki dan mengoperasikan seluruh sumber.

b. Market economies (perekonomian pasar)
perekonomian pasar adalah perekonomian dimana individu-individu mengontrol keputusan-keputusan produksi dan alokasi melalui penawaran dan permintaan. Dalam perekonomian pasar murni, laba dan efisiensi biaya merupan motivator pebisnis dalam menghasilkan barang dan jasa. Perekonomian pasar menerapkan sistem kapitalisme di mana dasar pengelolaan produksi sangat tergantung pada pasar, bukan pada pemerintah. Pengertian dari pasar itu sendiri adalah suatu mekanisme tukar menukar antara pembeli dan penjual untuk suatu produk atau jasa tertentu. Adapun kapitalisme adalah salah satu bentuk dari sistem ekonomi pasar yang menyediakan peluang bagi perusahaan swasta untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sistem ekonomi ini, mendorong iklim kewirausahaan dengan menwarkan profit sebagai insentif.

1) Tingkat persaingan dalam ekonomi pasar
Sistem ekonomi pasar memungkinkan perusahaan swasta mempunyai keleluasaan untuk memenuhi kebutahn dan permintaan konsumen. Pemerintah cenderung tidak membataasi perusahaan individu untuk melakukan proses produksi dan mengejar keuntungan/laba. Namun demikian, sebagai gantinya persaingan mengatur kehidupan ekonomi dan menciptakan peluang serta tantangan pada para pelaku bisnis untuk mencapai keberhasilan.
Tidak semua industri sama tingkat persaingannya. Grifin dan Ebert (2002) mengidentifikasi 4 persaingan didalam pasar, yaitu pure competition (kompetisi murni), kompetisi monopolistik, oligopoli dan monopoli.

Kompetisi murni. Pasar atau industri yang dicirkan dengan banyaknya perusahaan-perusahaan kecil yang memproduksi suatu produksi yang identik (unik). Ada 2 kondisi persaingan murni, yakni (1) semua perusahaan dalam suatu industri kecil dan (2) jumlah perusahaan dalam industri harus besar.
Dalam kondisi kompetisi murni ini, tidak ada satu perusahaan pun yang mampu untuk mempengaruhi harga dari produk atau jasa di dalam pasar tersebut. Kondisi ini mereflesikan 4 prinsip utama, yakni;
a) produk yang ditawarkan oleh setiap perusahaan begitu mirip dalam pandangan pembeli (semua produknya identik);
b) baik penjual dan pembeli mengetahui harga yang dibayar dan yang diterima di dalam pasar;
c) dikarenakan setiap perusahaan adalah kecil, maka sangat mudah bagi perusahaan untuk masuk atau meninggalkan pasar tersebut;
d) harga ditentukan melalui mekanisme penawaran dan permintaan yang diterima oleh pembeli dan penjual.

Kompetisi Monopolistik. Pasar atau industri yang dicirikan dengan banyaknya pembeli dan penjual relatif banyak yang mencoba mendiferensiasikan produk mereka dari kompetitornya. Konsep diferensiasi menjadi hal yang sangat penting dalam industri monopolistik, hal ini dikarenakan banyak penjual yang menjual produk yang hampir sama sehingga hanya diferensiasi yang membuat produk satu penjual berbeda dengan penjual lain. Strategi diferensiasi antara lain memeberikan merek pada produk yang dijual, membuat desain dan style yang berbeda, serta berbeda dalam iklan.

Oligapoli. Pasar atau industri yang dicirakan dengan penjual yang cukup besar dengan kemampuan untuk mempengaruhi harga produk dari mereka. Masuknya pesaing baru sulit dilakukan karena investasi modal yang besar sangat dibutuhkna. Oligapoli individu memiliki kontrol yang lebih kuat pada strateginya.

Monopoli. Pasar atau industri di mana hanya ada satu produsen dan dapat menetapkan harga dari produknya. Perusahaan berperan sebagai monoplist dapat senantiasa mengontrol harga yang ditetapkan pada produknya dan hanya terhalang pada menurunnya permintaan konsumen. Ada pula perusahaan yang secara peraturan ditetapkan sebagai monopolis, disebut mopolis alami, yaitu industri di mana satu perusahaan penawaran atas seluruh produk yang dibutuhkan menjadi lebih efisien.

2) Interaksi permintaan dan penawaran dalam ekonomi pasar.
Pada umumnya pada sistem ekonomi pasar murni terdapat aliran arus sirkulasi antara sektor perusahaan dan rumah tangga sehingga terbentuk dua jenis pasar, yaitu pasar input dan pasar output. Pasar input adalah pasar di mana perusahaan membeli sumber daya dari rumah tangga penyedia (supplier household). Sedangkan pasar output aadalah pasar di mana perusahaan menawarkan barang dan jasa di dalam merespons permintaan dari sebagian rumah tangga.

c. Mixed market economies (perekonomian pasar campuran)
Sistem perekonomias pasar campuran adalah sistem ekonomi yang menunjukkan adanya karakteristik campuran baik perekonomian terpimpin maupun perekonomian pasar. Banyak dari negara-negara Eropa Timur saat ini mengadopsi mekanisme pasar melalui sebuah proses yang disebut privatisasi, yaitu proses yang merubah perusahaan yang dimiliki pemerintah menjadi perusahaan yang dimiliki swasta. Namun, sebagian dalam sistem ekonomi campuran ini ada pula sebuah sistem yang disebut sosialisme, di mana pemerintah memilki dana mengoperasikan beberapa industri penting. Pada sistem perekonomian pasar campuran, pemerintah dapat mengontrol perbankan, komunikasi, transportasi, dan industri-industri yang memproduksi barang-barang dasar seperti minyak dan besi. Sedangkan unit usaha atau bisnis yang lebih kecil dimiliki oleh swasta.

Demikian artikel Bisnis dan Sistem Ekonomi ini, baca juga Mengevaluasi Sistem Ekonomi yang merupakan artikel terkait dengan Pengantar Bisnis. Terimakasih.

Comments

Popular posts from this blog

Dua Pertanyaan Besar dalam Ilmu Ekonomi

Dua pertanyaan besar yang kerap kali muncul dalam ilmu ekonomi ( economics ) terkait dengan: Bagaimana dengan sumber daya yang terbatas dan dihadapkan pada pilihan-pilihan yang ada, diambil keputusan tentang apa, bagaimana, dan untuk siapa barang-barang dan jasa diproduksi. Kapan pilihan-pilihan yang dibuat dalam rangka memaksimalkan kepentingan pribadi sekaligus juga mampu memaksimalkan kepentingan sosial. 1. Apa, Bagaimana, dan untuk Siapa ? Apa yang diproduksi oleh suatu perekonomian ? setiap perekonomian memiliki banyak pilihan untuk jenis barang atau jasa yang akan diproduksi. Namun demikian, dengan pemahaman bahwa setiap perekonomian memiliki keterbatasan sumber daya yang dimilikinya, maka tidak semua jenis barang dan jasa harus diproduksi sendiri oleh perekonomian tersebut. Apakah perusahaan di Indonesia sebaiknya memproduksi traktor untuk pertanian ? Atau lebih baik memproduksi pesawat terbang ? Kemudian, bagaimana barang dan jasa diproduksi akan menjadi pertanyaan sel

Tanggung Jawab Sosial

Telah dijelaskan etika mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja. Masalah lain yang juga perlu diperhatikan bagi tiap perusahaan selain masalah etika bisnis adalah mengenai tanggung jawab sosial. Griffin dan Ebert (2002) menyatakan, tanggung jawab sosial adalah usaha suatu bisnis untuk menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya, termasuk konsumen, bisnis lain/pesaing, karyawan, dan investor. Sedangkan Bone dan Kurtz (2000) menyatakan tanggung jaawab sosial merupakan penerimaan manajemen terhadap kewajiban untuk mempertimbangkan laba, kepuasan pelanggan, dan kesejahteraan sosial sebagai nilai sepadan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Dapat disimpulkan tanggung jawab sosial lebih berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya. Pada kenyataannya tanggung jawab sosial lebih merupakan suatu usaha untuk mengimbangi komitmen yang berbeda. Misal, untuk bertindak secara bertanggung ja

Peluang dan Tren Bisnis Masa Depan

Sejak kita meninggalkan abad XX dan beranjak pada abad XXI, terdapat berbagai faktor yang menurut para ahli menjelaskan dinamika kondisi ekonomi pada sekitar tahun 1990-an, antara lainberikut ini, Perkembangan teknologi baru yang dapat meningkatkan produktivitas. Deregulasi keuangan, pasar modal, perbankan, dan perdagangan. Peningkatan aktivitas wirausaha dan investasi modal ventura. Pendekatan baru dalam pengelolaan persediaan. Berakhirnya perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Peningkatan daya beli atau pengeluaran konsumen. Pengurangan defisit anggaran belanja. Peningkatan investasi melalui pasar saham. Kebijakan moneter pemerintah yang lebih bersahabat dengan para pebisnis. Peningkatan perdagangan internasional. Beberapa faktor tersebut dapat menjelaskan bagaimana aktivitas bisnis terkait dengan kondisi ekonomi. Namun, ada beberapa faktor di antaranya memiliki fenomena atau catatan khusus yang bernilai. Contohnya, deregulasi keuangan telah membuat anta