Skip to main content

Sejarah Perkembangan Konsep Manajemen

Mengapa perlu mempelajari Sejarah Manajemen ? Bagi kita yang hidup di era modern seperti ini, mempelajari sejarah manajemen sangatlah bermanfaat dalam mendapatkan deskripsi tentang bagaimana kegiatan manajemen itu berlangsung pada masa yang lalu, kemudian bagaimana manajemen berkembang dengan berbagai prinsip oleh para ahli manajemen, dan akhirnya kita mempelajari manajemen untuk mendeskripsikan, menganalisis, merumuskan, dan mengantisipasi perkembangannya guna meraih kehidupan yang diinginkan, serta mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam mprediksi kehidupan dikemudian hari berkaitan dengan penggunaan keterampilan manajerial.

Sebelumnya kita telah membahas mengenai Sejarah Manajemen Kuno, ada satu pertanyaan yang masih perlu dijjawab, yaitu apakah ada perbedaan antara manajemen yang dilakukan nenek moyang kita dengan kita yang hidup disaat ini? Praktik manajemen memang sudah berlangsung sangat lama, namun yang membedakan antara dahulu dan sekarang adalah cara mempraktikkannya. Manajemen pembangunan Candi Borobudur jelas berbeda dengan manajemen yang digunakan ketika membangun gedung DPR di Jakarta. Namum didalam perbedaan tersebut kita dapat menemukan persamaannya yaitu adanya;

  1. Penetapan suatu sasaran utama dan beberapa sasaran sub-skunder;
  2. penentuan berbagai prosedur untuk melaksanakannya;
  3. pengorganisasian sumber daya manusia dan bahan baku yang dibutuhkan;
  4. pengarahan secara sistematis dan terstruktur kepada para pekerja dari tingkan dan kegiatannya;
  5. pengoordinasian waktu dan tempat;
  6. pengendalian untuk menjamin agar semua unsur diselesaikan tepat sesuai perencanaan.
Di Samping persamaan-persamaan tersebut kita juga dapat menemukan perbedaan dalam pelaksanaanya, yaitu bahwa para pemimpin proyek masa lalu menggunakan paksaan, menerapkan perintah layaknya antara budak dengan majikan, menggunakan kebijakan dan peraturan yang membuat takut penduduk, dan memanfaatkan maklumat penguasa sebagai perintah yang tidak boleh ditolak.

Periode Waktu Aliran Manajemen Kontributor
1870-1930 Manajemen Ilmiah Federick W.Taylor, Frank dan Lilian Gilberth, Henry Gantt, Harington Emerson
1900-1940 Teori organisai klasik Henri Fayol, Jame D. Mooney, Mary Parker Follet, Harbert Simon, Chester I. Banard
1930-1940 Hubungan Manusiawi Hawthorne Studies, Elton Mayo, Fritz Roethlisberger, Hugo Munsterberg
1940-sekarang Manajemen Modern Abrahan Maslow Chris Argyris, Douglas McGregor, Edar Schien, David McCleland, Robert Blake and Jane Mouton, Ernest Dale, Peter Drucker, dan sebagainya, serta ahli-ahli operation research (management science)
Sumber Table: Handoko, T. Hani. 1996. Manajemen Edisi kedua. Yogyakarta; BPFE.

Dalam sejarah perkembangan konsep manajemen akan dibahas 3 aliran pemikiran manajemen yaitu aliran klasik (yang terdiri dari aliran teori manajemen klasik dan manajemen ilmiah), aliran hubungan manusia (aliran neoklasik), dan aliran manajemen modern yang nantinya akan dibahas dalam artikel selanjutnya. Baca juga artikel menarik mengenai Manajemen dan Konsep Dasar Manajemen.

Comments

Popular posts from this blog

Keahlian Manajer

Walaupun jumlah posisi manajerial hampir tidak terbatas, namun kesuksesan atau keberhasilan orang-orang yang menduduki jabatan tersebut sering kali terhambat oleh keterbatasan keterampilan atau skill dan kemampuan. Oleh karena itu, manajer yang efektif perlu mengembangkan keahlian teknikal, keahlian dalam hubungan antarmanusia ( human relations ), keahlian konseptual, keahlian pengambilan keputusan, dam keahlian manajemen waktu. Keahlian Teknikal ( Technical Skill ). Keahlian teknikal atau teknis adalah keahlian khusus yang harus dimiliki oleh seorang manajer berkaitan dengan tanggung jawab utama yang harus dijalankan. Misalkan, seorang manajer yang bertanggung jawab di bidang keuangan haru mengetahui ilmu-ilmu bidang keuangan. Manajer yang bertanggung jawab di bidang pemasaran harus mengerti mengenai pasar. Keahlian Hubungan Manusia ( Human Relation Skill ). Manajer berkaitan dengan mengarahkan dan mengontrol agar orang—orang yang ada di dalam perusahaan bertindak untuk mencapai...

Apakah Kemampuan Manajerial itu ?

Seperti jabatan lainnya, menjadi manajer tidaklah semudah yang diperkirakan seseorang sebelumnya menjadi karyawan biasa. Untuk menjadi seorang manajer yang sukses, ia harus memiliki sejumlah kompetensi umum dan khusus. Kemampuan manajerial adalah kemampuan untuk mengatur, mengoordinasikan dan menggerakkan para bawahan ke arang pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi. Dalam organisasi yang berukuran besar, kesempatan manajer untuk mengadakan kontrak dengan seluruh bawahan relatif sangat kecil. Lebih-lebih dalam organisasi yang besar yaitu organisasi yang ruang lingkup operasinya nasional atau internasional. Dengan demikian, kegiatan mengintegrasikan, mengoordinasikan dan menggerakkan para bawahan oleh manajer puncak dilakukan melalui pendelegasian wewenang kepada manajer dan manajer pengawas. Kemampuan manajerial tidak begitu saja muncul. Kemampuan ini lahir dari suatu proses yang panjang yang terjadi secara perlahan-lahan melalui proses pengamatan dan belajar. Bukti dari k...

Tanggung Jawab Sosial

Telah dijelaskan etika mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja. Masalah lain yang juga perlu diperhatikan bagi tiap perusahaan selain masalah etika bisnis adalah mengenai tanggung jawab sosial. Griffin dan Ebert (2002) menyatakan, tanggung jawab sosial adalah usaha suatu bisnis untuk menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya, termasuk konsumen, bisnis lain/pesaing, karyawan, dan investor. Sedangkan Bone dan Kurtz (2000) menyatakan tanggung jaawab sosial merupakan penerimaan manajemen terhadap kewajiban untuk mempertimbangkan laba, kepuasan pelanggan, dan kesejahteraan sosial sebagai nilai sepadan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Dapat disimpulkan tanggung jawab sosial lebih berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya. Pada kenyataannya tanggung jawab sosial lebih merupakan suatu usaha untuk mengimbangi komitmen yang berbeda. Misal, untuk bertindak secara bertanggung ja...