Mengapa perlu mempelajari Sejarah Manajemen ? Bagi kita yang hidup di era modern seperti ini, mempelajari sejarah manajemen sangatlah bermanfaat dalam mendapatkan deskripsi tentang bagaimana kegiatan manajemen itu berlangsung pada masa yang lalu, kemudian bagaimana manajemen berkembang dengan berbagai prinsip oleh para ahli manajemen, dan akhirnya kita mempelajari manajemen untuk mendeskripsikan, menganalisis, merumuskan, dan mengantisipasi perkembangannya guna meraih kehidupan yang diinginkan, serta mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam mprediksi kehidupan dikemudian hari berkaitan dengan penggunaan keterampilan manajerial.
Sebelumnya kita telah membahas mengenai Sejarah Manajemen Kuno, ada satu pertanyaan yang masih perlu dijjawab, yaitu apakah ada perbedaan antara manajemen yang dilakukan nenek moyang kita dengan kita yang hidup disaat ini? Praktik manajemen memang sudah berlangsung sangat lama, namun yang membedakan antara dahulu dan sekarang adalah cara mempraktikkannya. Manajemen pembangunan Candi Borobudur jelas berbeda dengan manajemen yang digunakan ketika membangun gedung DPR di Jakarta. Namum didalam perbedaan tersebut kita dapat menemukan persamaannya yaitu adanya;
Sumber Table: Handoko, T. Hani. 1996. Manajemen Edisi kedua. Yogyakarta; BPFE.
Dalam sejarah perkembangan konsep manajemen akan dibahas 3 aliran pemikiran manajemen yaitu aliran klasik (yang terdiri dari aliran teori manajemen klasik dan manajemen ilmiah), aliran hubungan manusia (aliran neoklasik), dan aliran manajemen modern yang nantinya akan dibahas dalam artikel selanjutnya. Baca juga artikel menarik mengenai Manajemen dan Konsep Dasar Manajemen.
Sebelumnya kita telah membahas mengenai Sejarah Manajemen Kuno, ada satu pertanyaan yang masih perlu dijjawab, yaitu apakah ada perbedaan antara manajemen yang dilakukan nenek moyang kita dengan kita yang hidup disaat ini? Praktik manajemen memang sudah berlangsung sangat lama, namun yang membedakan antara dahulu dan sekarang adalah cara mempraktikkannya. Manajemen pembangunan Candi Borobudur jelas berbeda dengan manajemen yang digunakan ketika membangun gedung DPR di Jakarta. Namum didalam perbedaan tersebut kita dapat menemukan persamaannya yaitu adanya;
- Penetapan suatu sasaran utama dan beberapa sasaran sub-skunder;
- penentuan berbagai prosedur untuk melaksanakannya;
- pengorganisasian sumber daya manusia dan bahan baku yang dibutuhkan;
- pengarahan secara sistematis dan terstruktur kepada para pekerja dari tingkan dan kegiatannya;
- pengoordinasian waktu dan tempat;
- pengendalian untuk menjamin agar semua unsur diselesaikan tepat sesuai perencanaan.
Di Samping persamaan-persamaan tersebut kita juga dapat menemukan perbedaan dalam pelaksanaanya, yaitu bahwa para pemimpin proyek masa lalu menggunakan paksaan, menerapkan perintah layaknya antara budak dengan majikan, menggunakan kebijakan dan peraturan yang membuat takut penduduk, dan memanfaatkan maklumat penguasa sebagai perintah yang tidak boleh ditolak.
Periode Waktu | Aliran Manajemen | Kontributor |
---|---|---|
1870-1930 | Manajemen Ilmiah | Federick W.Taylor, Frank dan Lilian Gilberth, Henry Gantt, Harington Emerson |
1900-1940 | Teori organisai klasik | Henri Fayol, Jame D. Mooney, Mary Parker Follet, Harbert Simon, Chester I. Banard |
1930-1940 | Hubungan Manusiawi | Hawthorne Studies, Elton Mayo, Fritz Roethlisberger, Hugo Munsterberg |
1940-sekarang | Manajemen Modern | Abrahan Maslow Chris Argyris, Douglas McGregor, Edar Schien, David McCleland, Robert Blake and Jane Mouton, Ernest Dale, Peter Drucker, dan sebagainya, serta ahli-ahli operation research (management science) |
Dalam sejarah perkembangan konsep manajemen akan dibahas 3 aliran pemikiran manajemen yaitu aliran klasik (yang terdiri dari aliran teori manajemen klasik dan manajemen ilmiah), aliran hubungan manusia (aliran neoklasik), dan aliran manajemen modern yang nantinya akan dibahas dalam artikel selanjutnya. Baca juga artikel menarik mengenai Manajemen dan Konsep Dasar Manajemen.
Comments
Post a Comment
Terima Kasih telah membaca artikel kami.
Pembaca yang baik pasti meninggalkan jejak, walaupun hanya ucapan "terimakasih"