Skip to main content

Mengapa perlu Teori dan Teknik Manajemen ?

Dari sejumlah pendapat yang muncul setidaknya kita dapat menyebutkan tiga alasan perlunya manusia menggunakan teori dan teknik manajemen, yaitu untuk meningkatkan efisiensi, mengkristalkan sifat manajemen, mencapai tujuan sosial. Berikut adalah uraiannya.

Dari pengembangan ilmu manajemen yang dikemukakan oleh Taylor telah terungkap bahwa manajemen diperlukan untuk melakukan efisiensi kerja dan mengoptimalkan hasil. Para ahli lain juga telah membuktikan bahwa jika perusahaan menerapkan prinsip dan teknik manajemen maka efisiensi manajerial pasti akan menjadi lebih baik, apalagi jika para manajernya menggunakan garis pedoman yang dibuat dalam tahap perencanaan untuk membantu memecahkan berbagai masalah. Pada masa globalisasi ini perusahaan yang paling efisien cenderung dapat bertahan lebih lama dan dapat lebih kompetitif dibandingkan dengan perusahaan yang boros dan tidak memiliki perencanaan matang.

Seseorang yang kurang memahami atau hanya sebagian saja mengerti manajemen, sulit baginya untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Oleh karena itu pemahaman tentang konsep, prinsip, dan teknik manajemen harus tuntas dan komprehensif. Pengkristalan pemahaman akan membuat seseorang mudah melakukan analisis pekerjaan manajerial.

Keberhasilan suatu perusahaan atau negara dalam mengkoordinasikan semua usaha manusia sehingga segalanya dapat lebih efektif dan efisien akan membuat perusahaan atau negara tersebut menjadi lebih makmur. Kesejahteraan yang disebabkan oleh kepandaian perusahaan atau negara mengelola sumber daya yang terbatas menunjukkan perusahaan atau negara terebut memiliki tingkat kualitas manajerial yang tinggi.

Baca juga artikel terkait lainnya mengenai Konsep Dasar Manajemen dalam ilmu Manajemen.

Comments

Popular posts from this blog

Dua Pertanyaan Besar dalam Ilmu Ekonomi

Dua pertanyaan besar yang kerap kali muncul dalam ilmu ekonomi ( economics ) terkait dengan: Bagaimana dengan sumber daya yang terbatas dan dihadapkan pada pilihan-pilihan yang ada, diambil keputusan tentang apa, bagaimana, dan untuk siapa barang-barang dan jasa diproduksi. Kapan pilihan-pilihan yang dibuat dalam rangka memaksimalkan kepentingan pribadi sekaligus juga mampu memaksimalkan kepentingan sosial. 1. Apa, Bagaimana, dan untuk Siapa ? Apa yang diproduksi oleh suatu perekonomian ? setiap perekonomian memiliki banyak pilihan untuk jenis barang atau jasa yang akan diproduksi. Namun demikian, dengan pemahaman bahwa setiap perekonomian memiliki keterbatasan sumber daya yang dimilikinya, maka tidak semua jenis barang dan jasa harus diproduksi sendiri oleh perekonomian tersebut. Apakah perusahaan di Indonesia sebaiknya memproduksi traktor untuk pertanian ? Atau lebih baik memproduksi pesawat terbang ? Kemudian, bagaimana barang dan jasa diproduksi akan menjadi pertanyaan sel

Tanggung Jawab Sosial

Telah dijelaskan etika mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja. Masalah lain yang juga perlu diperhatikan bagi tiap perusahaan selain masalah etika bisnis adalah mengenai tanggung jawab sosial. Griffin dan Ebert (2002) menyatakan, tanggung jawab sosial adalah usaha suatu bisnis untuk menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya, termasuk konsumen, bisnis lain/pesaing, karyawan, dan investor. Sedangkan Bone dan Kurtz (2000) menyatakan tanggung jaawab sosial merupakan penerimaan manajemen terhadap kewajiban untuk mempertimbangkan laba, kepuasan pelanggan, dan kesejahteraan sosial sebagai nilai sepadan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Dapat disimpulkan tanggung jawab sosial lebih berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya. Pada kenyataannya tanggung jawab sosial lebih merupakan suatu usaha untuk mengimbangi komitmen yang berbeda. Misal, untuk bertindak secara bertanggung ja

Peluang dan Tren Bisnis Masa Depan

Sejak kita meninggalkan abad XX dan beranjak pada abad XXI, terdapat berbagai faktor yang menurut para ahli menjelaskan dinamika kondisi ekonomi pada sekitar tahun 1990-an, antara lainberikut ini, Perkembangan teknologi baru yang dapat meningkatkan produktivitas. Deregulasi keuangan, pasar modal, perbankan, dan perdagangan. Peningkatan aktivitas wirausaha dan investasi modal ventura. Pendekatan baru dalam pengelolaan persediaan. Berakhirnya perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Peningkatan daya beli atau pengeluaran konsumen. Pengurangan defisit anggaran belanja. Peningkatan investasi melalui pasar saham. Kebijakan moneter pemerintah yang lebih bersahabat dengan para pebisnis. Peningkatan perdagangan internasional. Beberapa faktor tersebut dapat menjelaskan bagaimana aktivitas bisnis terkait dengan kondisi ekonomi. Namun, ada beberapa faktor di antaranya memiliki fenomena atau catatan khusus yang bernilai. Contohnya, deregulasi keuangan telah membuat anta