Skip to main content

Pengertian Manajemen

Secara sederhana manajemen berorientasi kepada dua hal, yaitu mengawasi orang bekerja dan mengurus uang. Sehingga manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan mengawasi/mengatur orang bekerja dan mengurus/mengatur administrasi keuangan dengan baik. Manajemen yang baik baru dapat dicapai jika diterapkan dengan tegas dan disiplin, agar usaha yang dilakukan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Pendapat Para Ahli

Manajemen merupakan konsep yang paling sering diperbincangkan di dunia akademis maupun di dunia bisnis atau dunia praktis. Dengan kata lain makna manajemen  dapat dipahami melalui 2 hal, yaitu teori dan praktik manajemen. Hal yang bersifat teoritis berpijak pada pandangan tentang aspek tertentu dari organisasi, antara lain tentang efektivitas, pencapaian tujuan, pengambilan keputusan, efisiensi, keseimbangan, interaksi antara organisasi dan lingkungan sekitarnya, dan sebagainya. Di lain pihak praktik manajemen memandang organisasi sebagai sebuah sistem terbuka. Melalui citra seperti ini manajemen dimaknai sebagai suatu proses mengkoordinasi dan mengintegrasi kegiatan-kegiatan kerja sehingga dapat dirampungkan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain (Robbins dan Coulter, 2005).

Di dalam definisi tersebut ada beberapa aspek penting yang perlu dicermati yaitu;

  • Manajemen adalah sebuah proses. Kegiatan kerja yang di koordinasi dan di integrasi merupakan fungsi-fungsi manajemen; mencakup perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian.
  • Dasar manajemen adalah PIRO, yakni People, Ideas, Resources dan Objectives.
  • Proses dalam mengintegrasi dan mengkoordinasi kegiatan kerja itu haruslah efisien. Artinya pengerahan sumber daya harus dilakukan dengan biaya yang seminimum mungkin. Ini yang lazimnya dipahami sebagai efisiensi atau doing things right dan tidak memboroskan sumber daya. Sumber daya penting adalah man, materials, methods, money, technology, information dan organization.
  • Manajemen mengarah kepada pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu efektivitas merupakan hal yang penting. Efektivitas atau doing the right things menjamin tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
  • Pencapaian tujuan terlaksana dengan dan melalui orang lain. Ini berarti ada sejumlah peran dan kemahiran manajemen yang dipersyaratkan untuk diwujudkan. Peran manajemen yang dimaksud ialah peran interpersonal, peran informasional, dan peran keputusan. Selanjutnya kemahiran manajemen mencakup kemahiran konseptual, kemahiran berprilaku dan kemahiran teknis.

Manajemen berasal dari bahasa Perancis lama yaitu menagement, yang berarti seni melaksanakan dan mengatur yaitu sebuah proses kepemimpinan dan pengaturan seluruh atau sebagian dari suatu organisasi, atau bisnis, melalui pemanfaatan atau pengaturan sumber daya ( sumber daya manusia, material, kepandaian dan lain-lain). Kebanyakan buku manajemen yang pernah terbit menyatakan bahwa manajemen berasal dari kata bahasa Inggris to manage yang berarti mengelola atau mengatur.

Williams (2001) berpendapat bahwa secara tradisional pengertian manajemen adalah menjalankan fungsi merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan (planning, organizing, leading, and controlling).

Menurut Follet dalam Stoner (1996) memberikan pengertian manajemen sebagai ‘'”Seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain”. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan atau dengan kata lain para manajer tidak melakukan tugas-tugasnya sendiri.

Sedangkan Stoner (1995) memberikan definisi manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Stonner (1995) berpendapat bahwa manajemen adalah suatu proes bukan seni. Proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen dikatakan sebagai proses karena semua manajer, tanpa memperdulikan kecakapan atau keterampilan khusus mereka, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu saling berkaitan untuk mencapai tujuan-tujuan yang mereka inginkan (Handoko, 1996).

Siagian (1992) mengemukakan bahwa manajemen adalah “kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain”.

Henry Fayol dalam Handoko (1996) mengemukakan aspek-aspek manajemen sebagai “planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling”. Fokus dari manajemen adalah bagaimana sebuah organisasi dikelola dan bagaimana manajer membantu organisasi dalam menentukan tujuan.

Williams (2001) menambahkan bahwa walaupun para manajer saat ini masih melakukan fungsi manajemen tradisional namum mereka sebenarnya sudah melakukan langkah baru, yaitu: membuat sesuatu terjadi; menghadapi persaingan; mengorganisasi orang banyak, proyek dan proses; dan memimpin (making things happen; meeting the competition; organizing people, project, and process; and leading).

Atas dasar uraian di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen dapat didefinisikan sebagai pekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusun personalia atau karyawan (staffing), pengarahan dan kepemimpina (leading), dan pengawasan (controlling).

Comments

Popular posts from this blog

Dua Pertanyaan Besar dalam Ilmu Ekonomi

Dua pertanyaan besar yang kerap kali muncul dalam ilmu ekonomi ( economics ) terkait dengan: Bagaimana dengan sumber daya yang terbatas dan dihadapkan pada pilihan-pilihan yang ada, diambil keputusan tentang apa, bagaimana, dan untuk siapa barang-barang dan jasa diproduksi. Kapan pilihan-pilihan yang dibuat dalam rangka memaksimalkan kepentingan pribadi sekaligus juga mampu memaksimalkan kepentingan sosial. 1. Apa, Bagaimana, dan untuk Siapa ? Apa yang diproduksi oleh suatu perekonomian ? setiap perekonomian memiliki banyak pilihan untuk jenis barang atau jasa yang akan diproduksi. Namun demikian, dengan pemahaman bahwa setiap perekonomian memiliki keterbatasan sumber daya yang dimilikinya, maka tidak semua jenis barang dan jasa harus diproduksi sendiri oleh perekonomian tersebut. Apakah perusahaan di Indonesia sebaiknya memproduksi traktor untuk pertanian ? Atau lebih baik memproduksi pesawat terbang ? Kemudian, bagaimana barang dan jasa diproduksi akan menjadi pertanyaan sel

Peluang dan Tren Bisnis Masa Depan

Sejak kita meninggalkan abad XX dan beranjak pada abad XXI, terdapat berbagai faktor yang menurut para ahli menjelaskan dinamika kondisi ekonomi pada sekitar tahun 1990-an, antara lainberikut ini, Perkembangan teknologi baru yang dapat meningkatkan produktivitas. Deregulasi keuangan, pasar modal, perbankan, dan perdagangan. Peningkatan aktivitas wirausaha dan investasi modal ventura. Pendekatan baru dalam pengelolaan persediaan. Berakhirnya perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Peningkatan daya beli atau pengeluaran konsumen. Pengurangan defisit anggaran belanja. Peningkatan investasi melalui pasar saham. Kebijakan moneter pemerintah yang lebih bersahabat dengan para pebisnis. Peningkatan perdagangan internasional. Beberapa faktor tersebut dapat menjelaskan bagaimana aktivitas bisnis terkait dengan kondisi ekonomi. Namun, ada beberapa faktor di antaranya memiliki fenomena atau catatan khusus yang bernilai. Contohnya, deregulasi keuangan telah membuat anta

Tanggung Jawab Sosial

Telah dijelaskan etika mempengaruhi perilaku pribadi di lingkungan kerja. Masalah lain yang juga perlu diperhatikan bagi tiap perusahaan selain masalah etika bisnis adalah mengenai tanggung jawab sosial. Griffin dan Ebert (2002) menyatakan, tanggung jawab sosial adalah usaha suatu bisnis untuk menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya, termasuk konsumen, bisnis lain/pesaing, karyawan, dan investor. Sedangkan Bone dan Kurtz (2000) menyatakan tanggung jaawab sosial merupakan penerimaan manajemen terhadap kewajiban untuk mempertimbangkan laba, kepuasan pelanggan, dan kesejahteraan sosial sebagai nilai sepadan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan. Dapat disimpulkan tanggung jawab sosial lebih berkaitan dengan cara suatu bisnis bertindak terhadap kelompok dan pribadi lainnya dalam lingkungan sosialnya. Pada kenyataannya tanggung jawab sosial lebih merupakan suatu usaha untuk mengimbangi komitmen yang berbeda. Misal, untuk bertindak secara bertanggung ja