Dua pertanyaan besar yang kerap kali muncul dalam ilmu ekonomi (economics) terkait dengan:
- Bagaimana dengan sumber daya yang terbatas dan dihadapkan pada pilihan-pilihan yang ada, diambil keputusan tentang apa, bagaimana, dan untuk siapa barang-barang dan jasa diproduksi.
- Kapan pilihan-pilihan yang dibuat dalam rangka memaksimalkan kepentingan pribadi sekaligus juga mampu memaksimalkan kepentingan sosial.
1. Apa, Bagaimana, dan untuk Siapa ?
Apa yang diproduksi oleh suatu perekonomian ? setiap perekonomian memiliki banyak pilihan untuk jenis barang atau jasa yang akan diproduksi. Namun demikian, dengan pemahaman bahwa setiap perekonomian memiliki keterbatasan sumber daya yang dimilikinya, maka tidak semua jenis barang dan jasa harus diproduksi sendiri oleh perekonomian tersebut. Apakah perusahaan di Indonesia sebaiknya memproduksi traktor untuk pertanian ? Atau lebih baik memproduksi pesawat terbang ?
Kemudian, bagaimana barang dan jasa diproduksi akan menjadi pertanyaan selanjutnya. Misalkan suatu perekonomian memproduksi pakaian. Pertanyaan penting berikutnya ialah bagaimana memproduksi pakaian tersebut ? Apakah dengan menggunakan tenaga kerja secara intensif atau lebih intesnif modal. Kemampuan teknologi yang dimiliki tentunya juga sangat berpengaruh terhadap cara suatu produk dihasilkan.
Setelah mengetahui bagaimana cara berproduksi maka yang dilakukan selanjutnya ialah menentukan untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi ? Apakah untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat lokal ? Apakah untuk kebutuhan masyarakat di perekonomian lainnya (misalnya luar negeri)? Meskipun tampaknya mudah, tetapi menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa bukanlah perkara yang mudah. Perekonomian harus mampu mengidentifikasikan sumber daya apa yang dimilikinya, berbagai pilihan atau kemungkinan yang ada, dan pengambilan keputusan yang tepat.
2. Kapan Self Interest Sejalan dengan Social Interest ?
Salah satu penyataan Adam Smith (tokoh ekonomi klasik) yang sangat kontroversial ialah bahwa pada saat seseorang mengejar kepentingan pribadinya, maka social interest akan tercapai. Ternyata tidak semua ekonomi setuju dengan pernyataan Adam Smith tersebut, karena mereka berpikir kedua hal ini kontradiktif. Jadi pertanyaan besarnya adalah kapan dan mungkinkah self interset itu akan menciptakan social interest (kepentingan sosial) ?
Ilmu ekonomi mempercayai bahwa ketika seseorang mengambil keputusan terhadap sebuah pilihan maka pilihan tersebut merupakan yang terbaik baginya. Paling tidak, pilihan terbaik pada waktu seseorang mengambil keputusan. Namun, sering kali ketika mengambil keputusan tersebut seseorang tidak berpikir panjang tentang pengaruh keputusan tersebut terhadap orang lain. Sebagai contoh, suatu ketika anda memutuskan untuk membeli makanan. Pertimbangan utama kenapa anda membeli makan ialah rasa lapar. Memenuhi kebutuhan makan adalah bentuk kepuasan pribadi (self-interest) yang anda ingin capai. Sering kali kepentingan penjual makanan untuk mendapatkan penghasilan tidak terpikirkan oleh anda. Padahal sesungguhnya, pada saat itu mungkin secara tidak sengaja anda telah mempengaruhi kepentingan penjual makanan untuk mendapatkan penghasilan. Maka dapat dikatakan bahwa keputusan untuk memenuhi self-interest anda berpengaruh terhadap social interest.
Baca juga artikel lainnya yang membahas mengenai Pengantar Ekonomi Makro dan Konsep Dasar Ekonomi lainnya.
Comments
Post a Comment
Terima Kasih telah membaca artikel kami.
Pembaca yang baik pasti meninggalkan jejak, walaupun hanya ucapan "terimakasih"